By Feardha :
Hupla!!
Hari ke 2, CanFunk langsung ngejajal jalan-jalan di sekitar tempat tinggal kita, Gedongkiwo - MantriJeroN. Sekitar tiga setengah kilo dari sana terletak Istana Negara (jaman dulu), benteng Vredeburg, trus ke utara menuju Malioboro. Yup, jarak kita ke Malioboro nggak jauh-jauh amat. Jaraknya kira-kira sama dengan SMA 1 Selong - SB.
Suatu hal yang paling menonjol sepanjang perjalanan kami adalah bahwasanya aktivitas ekonomi kota ini padat banget. Hampir sepanjang jalan yang kami lalui adalah kios-kios, konter, toko, Bank, warung dan toko hewan piaraan. Yang jelas, letaknya mepet-mepet banget. Kesan 'sesak' jelas langsung tergambar di benak saya. Ada juga komplek perumahan elit yang lingkungannya rada-rada sepi. Maklum, Orka (orang kaya :red) khan jarang banget bersosialisasi.
Cukup menarik untuk diperhatikan, para pedagang makanan, entah Bakso, Soto, Mie Ayam, Babi Guling, ato Bakery yang terbentang di jalan-jalan punya style yang (menurut saya) monoton banget dalam memberi nama tempat usahanya. Mereka selalu memasukkan nama pemiliknya. Misalnya: 'Sate Kucing Paijo', 'Bubur Kacang Amin Botak', 'Bakso Mas Kribo', 'Sampe Soto Kikil Armando' hmm.. ngapain tuh si Armando jualan Soto Kikil, doi khan sibuk syuting telenovela.
Naa.. Beberapa tempat yang kami lalui sempat memberi kesan gimanaaa gitu. Yang pertama, Warung Mbah Darmo. Itu lho, 'kuli canda' yang kerap menghiasi layar kaca.Nggak tau?? Ke Laut aja sono:). Menurut hikayat setempat, warng itu memang benar milik mbah Darmo. Doi dulunya tinggal di sana. Tapi karena jadwal manggung yang padat, si Mbah cabut ke Jakarta.
Kedua, distro milik Shaggy Dog. Nggak kenal juga?? Mati aja;) Sekilas wujudnya mirip mini-distro. Keliatan sempit banget, dalamnya berwarna-warni dengan dominasi warna pink.. Udah deh, kita nggak sedang ngomongin soal interior. Trus, ada juga toko yang jual hewan piaraan (PetShop). Radius beberapa puluh meter aja kita udah bisa dengar gonggongan anjing-anjing yang dijual disana. Ada yang terdengar cute, lainnya galak. Ada juga yang merdu, wah kayak apa yaaaa..
Trus, Malioboro!! Ruas jalan Legendaris ini akhirnya bisa keinjek juga. Di sepanjang jalan berjejer pedagang-pedagang kaos, batik, asesoris, tag, dan.. Tato. Style-nya kaki lima banget. Sempet lirik kiri-kanan, kelihatannya harga yang ditawarkan cukup murah, dibandingkan dengan di Kebon Talo..
Sepulangnya, kami nonton demo yang digelar mahasiswa UGM. Mereka nuntut supaya harga BBM nggak dinaikin. Mereka menggelar aksi sepanjang Malioboro ke Selatan sampai Istana Negara. Khawatir mereka bikin masalah, para polisi yang udah siaga sejak tadi 'menggelar' kawat berduri sepanjang jalan di depan Istana Negara. Beberapa kameramen beraksi meliput kejadian tersebut. Kami sempet berusaha menarik perhatian publik dengan menongkrong di tempat-tempat strategis. Tapi sayang, kayaknya kami bukan merupakan objek yang menarik, dicuekin terus.
Kami pun pulang.. Huuuuh, capek banget deh rasanya berjalan sejauh hampir 7 kilo (bolak-balik). Kehabisan tenaga, kami pun kembali 'terbenam' ke tempat tidur.. Nice Dream CanFunk! Jumpa lagi di edisi berikutnya...
Jumat, 30 Mei 2008
Rabu, 28 Mei 2008
CanFunk Attacks Jogja !! (part 1)
By Feardha :
Kali ini saya mau cerita-cerita dikit soal ulah beberapa anak CanFunk yang nekat goes to Jogja setelah acara perpisahan sekolah..
Ceritanya terdapat beberapa personil (Apenk, Rizam, Din Punk, Lank, Master... dan tentunya sang reporter Feardha) yang bingung mikirin nasib mereka yang tak kunjung pasti. Pasalnya, hanya Rizam (dari keenam orang tersebut diatas) yang udah keterima perguruan tinggi. Dapet PTN pula. Walhasil, sisanya jadi ngiri. So kita bikin quick plan project Goes to Jogja. Kita semua berencana nyerang tuh kota buat nentuin masa depan kita.
Ehm.. Ada satu hal yang nggak pernah lepas dari kami kemanapun kami pergi. Bahwasanya kemanapun kaki melangkah sebenarnya tanpa didasari persiapan yang cukup. Demikian pula perjalanan kali ini, hampir tanpa persiapan yang pasti.. Kami ngumpul-ngumpul, tiba-tiba terlontar ide untuk Going Jogja, dan segalanya terjadi begitu saja. Kebayang nggak, jadi musafir ke kota gede kaya gini bagi kami hanya sebagian dari gurauan belaka! Hihihi.. Imbasnya, banyak hal yang terjadi di jalan. Kegilaan, kelucuan, derai canda tawa, dan acara ngakak-ngikik tak terhindarkan pula.
Anyway, saya hendak merangkumnya menjadi sebuah catatan perjalanan CanFunk strikes Jogja (ceileee... kaya salah satu sekuel Star Wars) :
Minggu, 18 Mei 2008 pukul 22.00 WITA :
Kita berencana nginep sebagian di rumah Gilang, sebagian lagi di rumah Apenk biar besok berangkatnya nggak perlu saling tunggu lagi seperti biasa (Waiting kills our intelligence, huh?) Oh.. Hampir lupa, ada satu lagi makhluk yang nggak cakep-cakep amat nempong sama kita. Namanya Wathon, calon alumni MAN Selong. Dia dipungut dari kos Egi. Seseorang yang seringkali menghabiskan malamnya dengan hal-hal yang nggak perlu. Misalnya, nelepon cewek yang bukan pacarnya sejak malam sampe pagi menjelang (pada dasarnya doi nggak punya pacar sih). Lihat aja tuh, doi sekarang lagi hola-halo sama seseorang dengan bahasa yang kacau balau, multilingual banget. Kadang pake bahasa Indonesia, kadang bahasa sasak, Arab, dan seringkali bahasa tubuh! Hihihi. Iseng-iseng saya menghayal suatu hari nanti bakal jadi penulis besar macam Lars Ulrich, John Petrucci, ato Jordan Rudess (red: nggak nyambung! Semuanya nama musisi Rock!) Yah, bagaimanapun juga angan-angan saya kini mentok pada judul tulisan yang saya (menghayal) akan membuatnya. Ngelihat si Wathon nge-bla-bla-bla gitu lama-lama jadi geli juga.. Eureka!! tercetuslah ide super gokil buat judul novel saya!! "Kepiting Liar itu bernama Wathon"
Hihihihi, inspirasinya ya emang dari si Wathon tadi. Nggak tau kenapa saya ngebet maksa nyebut dia kepiting. Yang jelas temen-temen CanFunk setuju banget dan langsung menjulukinya Wathon si Kepiting Liar...
Senin, 19 Mei 2008, jam 10.00 WIB :
Kita pamit-pamitan sama ortunya Gilang yang merepresentasikan (wuiih, apaan tuh??) ortu-ortu kita. Yup, Papa aku sendiri lagi sibuk ama jobnya sehingga nggak sempet nganter sampai waterport (istilah yang dipaksain buat pelabuhan).
So Bye-bye Lombok!!! Nggak terasa bentar lagi kita akan kecarat ke tanah Jawa yang konon belum pernah kita datangi.. Berbekal beberapa lembar puluhan ribu, berlayarlah kita mengarungi Samudra..
Jam 12.00 WDK (Waktu di Kapal) :
Yang namanya anak CanFunk emang nggak pernah merasa memiliki sedikitpun perasaan yang disebut malu.. Kita seenaknya duduk di jalan petugas yang hendak berlalu-lalang, nyanyi-nyanyi semaunya. Dan... main doom (domino) ditengah keramaian publik dan sorotan media yang membabi buta! Kita bahkan masang sanksi nekat, yang kalah bakal dibuang ke laut! Walaupun nggak berjalan sepenuhnya, paling nggak sempet bikin grogi. Apalagi banyak yang nggak bisa berenang!
Din Punk punya another story, tu anak sibuk ngerayu seorang cewek berbaju merah (yang pada dasarnya nggak cakep-cakep amat) dengan segala jurus yang dimilikinya. Mulai dari rayuan-rayuan genit, senandung-senandung fales, sampai jurus kamehameha! (nah, lho) Yang pastinya seperti biasa hal-hal tersebut diatas nggak membuahkan hasil yang oke punya.. poor Din Punk!
Jam 17.00 WTM (Waktu turun makan) :
Yaelah! Kebayang nggak gimana rasanya makan siang jam 5 sore?? Perut udah nggak banget makanan malah dipaksa masuk.. Eh, iya. kita udah nyampe Bali nih. Di sekitar kita berjejer warung-warung yang komoditasnya beragam mulai dari Babi Guling sampe Lawar spesial (Masih sepupunya Babi juga). Kalo diperhatiin, langit disini kontras banget sama langit pulau tetangganya, Lombok. Dihiasi layang-layang yang bentuknya bener-bener revolusioner. Ada burung phoenix, kelelawar, pahlawan bertopeng juga ada.
Di sekitar kita bangunan-bangunan dengan corak nge-Bali banget berjejer rapi. Satu yang keliatan agak nyebelin, toko-toko berjejer berhimpit-himpit dengan dagangan yang kurang lebih mirip-mirip, patung. Sesembahan yang capek-capek dibikin namun tiada terurus..Kayeee
Selasa, 20 Mei 2008 Jam 2 pagi WLS (Waktu lewat Surabaya) :
Laporan selayang pandang dari kita-kita bahwasanya kondisi perekonomian disini sempet bikin keki. Pasalnya, warung-warung nasi dan konter-konter terbuka lebar begitu saja sampe jam segini, apa nggak ekstrim tuh? Mengingat di Kampung hampir segela bentuk tindak perekonomian tumbang sebelum jam 10 malem.. Heeeeh, mereka jualan kayak setan aja.. Sempat terlontar kata-kata seperti itu. Lebih shock lagi, kabarnya mereka beroperasi 24 jam nonstop! Saingan sama UGD RSU Selong donk! Hehehe.
Jam 9.00 WDPM (Waktu Din Punk Menggoda) :
Yup, sebenarnya sejak saat Din Punk menyadari bahwa cewek yang duduk di bangku nomer 5 tampangnya agak kece dikit, doi mulai deh kumat. Kali ini udah masuk stadium 3 kayaknya. Meskipun ortu si cewek ada di situ, Din Punk cuek dan lanjut ngegombal sampe lama-lama malah ketiduran sendiri...
Ops, hampir lupa satu hal. Awak bus kami, khususnya CanFunk community sudah mulai menunjukkan tanda-tanda sekarat. Dengan tampang full patah semangat, bokong yang udah mulai panas karena kita hampir sehari-semalam duduk di sini, tawa dan canda yang biasanya terlontar pun mulai mereda. Saya sendiri baru berasa bahwa bernapas pun bikin capek. Singkatnya, kami dihantui kejenuhan tingkat tinggi. Kebosanan yang merajalela, dan kelelahan yang luar biasa. Sampai rata-rata kami sudah kehilangan 75% ion tubuh. Lesuuuuuuu banget... Berapa lama lagi yah, kita sampai ????
Jam 12 teng! WJF ( Waktu jam-nya Feardha)
Horeeeee!!! Kita udah sampe Jogja!! The City of Dreams yang kesan pertamanya nggak jauh-jauh beda sama kota kelahiran Selong-Pancor! Mirip banget dengan sedikit perbedaan disana-sini.. Wuuuaaah capek banget.. Akhirnya kita bisa segera turun dari Bus, menghirup nafas pertama dan menjejakkan kaki di Janti. Wheeeeww... Setelah perjalanan singkat kami menuju ke Gedongkiwo, tempat PakDe Gilang bermukim, semua lantas pasang kuda-kuda mo nyemplung ke tempet tidur... Rasa penat dan kelelahan jiwa yang bikin perut serasa rada-rada mual mengharuskan kami untuk istirahat ....
Udah dulu ya.. kami mao Bobo' dulu. Sampai jumpa di Diary CanFunk Strikes Jogja edisi depan...ZzzzZzzZzzz
Kali ini saya mau cerita-cerita dikit soal ulah beberapa anak CanFunk yang nekat goes to Jogja setelah acara perpisahan sekolah..
Ceritanya terdapat beberapa personil (Apenk, Rizam, Din Punk, Lank, Master... dan tentunya sang reporter Feardha) yang bingung mikirin nasib mereka yang tak kunjung pasti. Pasalnya, hanya Rizam (dari keenam orang tersebut diatas) yang udah keterima perguruan tinggi. Dapet PTN pula. Walhasil, sisanya jadi ngiri. So kita bikin quick plan project Goes to Jogja. Kita semua berencana nyerang tuh kota buat nentuin masa depan kita.
Ehm.. Ada satu hal yang nggak pernah lepas dari kami kemanapun kami pergi. Bahwasanya kemanapun kaki melangkah sebenarnya tanpa didasari persiapan yang cukup. Demikian pula perjalanan kali ini, hampir tanpa persiapan yang pasti.. Kami ngumpul-ngumpul, tiba-tiba terlontar ide untuk Going Jogja, dan segalanya terjadi begitu saja. Kebayang nggak, jadi musafir ke kota gede kaya gini bagi kami hanya sebagian dari gurauan belaka! Hihihi.. Imbasnya, banyak hal yang terjadi di jalan. Kegilaan, kelucuan, derai canda tawa, dan acara ngakak-ngikik tak terhindarkan pula.
Anyway, saya hendak merangkumnya menjadi sebuah catatan perjalanan CanFunk strikes Jogja (ceileee... kaya salah satu sekuel Star Wars) :
Minggu, 18 Mei 2008 pukul 22.00 WITA :
Kita berencana nginep sebagian di rumah Gilang, sebagian lagi di rumah Apenk biar besok berangkatnya nggak perlu saling tunggu lagi seperti biasa (Waiting kills our intelligence, huh?) Oh.. Hampir lupa, ada satu lagi makhluk yang nggak cakep-cakep amat nempong sama kita. Namanya Wathon, calon alumni MAN Selong. Dia dipungut dari kos Egi. Seseorang yang seringkali menghabiskan malamnya dengan hal-hal yang nggak perlu. Misalnya, nelepon cewek yang bukan pacarnya sejak malam sampe pagi menjelang (pada dasarnya doi nggak punya pacar sih). Lihat aja tuh, doi sekarang lagi hola-halo sama seseorang dengan bahasa yang kacau balau, multilingual banget. Kadang pake bahasa Indonesia, kadang bahasa sasak, Arab, dan seringkali bahasa tubuh! Hihihi. Iseng-iseng saya menghayal suatu hari nanti bakal jadi penulis besar macam Lars Ulrich, John Petrucci, ato Jordan Rudess (red: nggak nyambung! Semuanya nama musisi Rock!) Yah, bagaimanapun juga angan-angan saya kini mentok pada judul tulisan yang saya (menghayal) akan membuatnya. Ngelihat si Wathon nge-bla-bla-bla gitu lama-lama jadi geli juga.. Eureka!! tercetuslah ide super gokil buat judul novel saya!! "Kepiting Liar itu bernama Wathon"
Hihihihi, inspirasinya ya emang dari si Wathon tadi. Nggak tau kenapa saya ngebet maksa nyebut dia kepiting. Yang jelas temen-temen CanFunk setuju banget dan langsung menjulukinya Wathon si Kepiting Liar...
Senin, 19 Mei 2008, jam 10.00 WIB :
Kita pamit-pamitan sama ortunya Gilang yang merepresentasikan (wuiih, apaan tuh??) ortu-ortu kita. Yup, Papa aku sendiri lagi sibuk ama jobnya sehingga nggak sempet nganter sampai waterport (istilah yang dipaksain buat pelabuhan).
So Bye-bye Lombok!!! Nggak terasa bentar lagi kita akan kecarat ke tanah Jawa yang konon belum pernah kita datangi.. Berbekal beberapa lembar puluhan ribu, berlayarlah kita mengarungi Samudra..
Jam 12.00 WDK (Waktu di Kapal) :
Yang namanya anak CanFunk emang nggak pernah merasa memiliki sedikitpun perasaan yang disebut malu.. Kita seenaknya duduk di jalan petugas yang hendak berlalu-lalang, nyanyi-nyanyi semaunya. Dan... main doom (domino) ditengah keramaian publik dan sorotan media yang membabi buta! Kita bahkan masang sanksi nekat, yang kalah bakal dibuang ke laut! Walaupun nggak berjalan sepenuhnya, paling nggak sempet bikin grogi. Apalagi banyak yang nggak bisa berenang!
Din Punk punya another story, tu anak sibuk ngerayu seorang cewek berbaju merah (yang pada dasarnya nggak cakep-cakep amat) dengan segala jurus yang dimilikinya. Mulai dari rayuan-rayuan genit, senandung-senandung fales, sampai jurus kamehameha! (nah, lho) Yang pastinya seperti biasa hal-hal tersebut diatas nggak membuahkan hasil yang oke punya.. poor Din Punk!
Jam 17.00 WTM (Waktu turun makan) :
Yaelah! Kebayang nggak gimana rasanya makan siang jam 5 sore?? Perut udah nggak banget makanan malah dipaksa masuk.. Eh, iya. kita udah nyampe Bali nih. Di sekitar kita berjejer warung-warung yang komoditasnya beragam mulai dari Babi Guling sampe Lawar spesial (Masih sepupunya Babi juga). Kalo diperhatiin, langit disini kontras banget sama langit pulau tetangganya, Lombok. Dihiasi layang-layang yang bentuknya bener-bener revolusioner. Ada burung phoenix, kelelawar, pahlawan bertopeng juga ada.
Di sekitar kita bangunan-bangunan dengan corak nge-Bali banget berjejer rapi. Satu yang keliatan agak nyebelin, toko-toko berjejer berhimpit-himpit dengan dagangan yang kurang lebih mirip-mirip, patung. Sesembahan yang capek-capek dibikin namun tiada terurus..Kayeee
Selasa, 20 Mei 2008 Jam 2 pagi WLS (Waktu lewat Surabaya) :
Laporan selayang pandang dari kita-kita bahwasanya kondisi perekonomian disini sempet bikin keki. Pasalnya, warung-warung nasi dan konter-konter terbuka lebar begitu saja sampe jam segini, apa nggak ekstrim tuh? Mengingat di Kampung hampir segela bentuk tindak perekonomian tumbang sebelum jam 10 malem.. Heeeeh, mereka jualan kayak setan aja.. Sempat terlontar kata-kata seperti itu. Lebih shock lagi, kabarnya mereka beroperasi 24 jam nonstop! Saingan sama UGD RSU Selong donk! Hehehe.
Jam 9.00 WDPM (Waktu Din Punk Menggoda) :
Yup, sebenarnya sejak saat Din Punk menyadari bahwa cewek yang duduk di bangku nomer 5 tampangnya agak kece dikit, doi mulai deh kumat. Kali ini udah masuk stadium 3 kayaknya. Meskipun ortu si cewek ada di situ, Din Punk cuek dan lanjut ngegombal sampe lama-lama malah ketiduran sendiri...
Ops, hampir lupa satu hal. Awak bus kami, khususnya CanFunk community sudah mulai menunjukkan tanda-tanda sekarat. Dengan tampang full patah semangat, bokong yang udah mulai panas karena kita hampir sehari-semalam duduk di sini, tawa dan canda yang biasanya terlontar pun mulai mereda. Saya sendiri baru berasa bahwa bernapas pun bikin capek. Singkatnya, kami dihantui kejenuhan tingkat tinggi. Kebosanan yang merajalela, dan kelelahan yang luar biasa. Sampai rata-rata kami sudah kehilangan 75% ion tubuh. Lesuuuuuuu banget... Berapa lama lagi yah, kita sampai ????
Jam 12 teng! WJF ( Waktu jam-nya Feardha)
Horeeeee!!! Kita udah sampe Jogja!! The City of Dreams yang kesan pertamanya nggak jauh-jauh beda sama kota kelahiran Selong-Pancor! Mirip banget dengan sedikit perbedaan disana-sini.. Wuuuaaah capek banget.. Akhirnya kita bisa segera turun dari Bus, menghirup nafas pertama dan menjejakkan kaki di Janti. Wheeeeww... Setelah perjalanan singkat kami menuju ke Gedongkiwo, tempat PakDe Gilang bermukim, semua lantas pasang kuda-kuda mo nyemplung ke tempet tidur... Rasa penat dan kelelahan jiwa yang bikin perut serasa rada-rada mual mengharuskan kami untuk istirahat ....
Udah dulu ya.. kami mao Bobo' dulu. Sampai jumpa di Diary CanFunk Strikes Jogja edisi depan...ZzzzZzzZzzz
Sabtu, 10 Mei 2008
Mukaddimah (Intro)
ByFeardha :
Sebuah kisah berawal dari Warnet, saat kisah lainnya hendak berakhir. Ehem. Apa nggak terlalu susah dimengerti tuh? Baiknya dijelasin aja kali ya.
Saat ini, jarum jam menunjukkan pukul 16.55 sementara kalender mengarah ke tanggal 8 boelan 5 tahoen 2008. Sebuah kisah tentang masa remaja 36 orang siswa XII IPA 1 SMANSASEL 2007-2008 yang tergabung dalam kesatuan yang mereka sebut sendiri CanFunk Community, akan segera berakhir. Hiks, hiks, hiks... Sedih rasanya kalo harus diceritakan. Tapi apa boleh buat, ini tugas saya.
Saya???... Oh ya, salam kenal para pembaca yang (barangkali) kebetulan lewat, ato emang udah sengaja bercapek-capek datang ke sini buat ngebaca blog kami. Saya, sebut saja F (lengkapnya baca diatas), adalah salah satu personil CanFunk yang kebetulan kebagian tugas buat ngurus halaman ini demi teman-teman tercinta. Berperan sebagai tukang nyalurin aspirasi buat seterusnya dituangkan di halaman ini, saya hendak mengantar pembaca sekalian masuk ke dalam dunia kami, CanFunk Community. Halaman-halaman selanjutnya akan dikotori oleh kenangan-kenangan, aspirasi, tulisan, foto, artikel, atau apa aja yang bisa kami bagi khususnya buat sobat-sobat CanFunk tercinta. Yang lain boleh ikutan liat deh.
Balik ke topik pembicaraan. Ceritanya, 36 orang ini udah menjalin rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan yang baik selama 2 tahun semenjak ditakdirkan masuk kelas XI IPA 1 tahun 2006 silam. Kami baru aja selesai menempuh tahap akhir Trilogi Perjuangan Siswa SMA, yaitu Ujian Praktek, Ujian Akhir Nasional (UN), dan Ujian Akhir sekolah. Artinya, satu atau dua bulan mendatang kami akan segera berpisah mengakhiri karir kami dalam Pendidikan Dasar 12 tahun di tanah air. Hiks, hiks, Huaaaa... Bagian ini paling nggak tega ngetiknya.. Yang jelas perasaan kami pasti sedih banget lho pembaca. Tuh liat aja, kibor saya ampe nggak mau ngetik huruf 'alif' lantaran basah kena cucuran air telinga, ups air mata maksudnya.
Pada saat yang bersamaan, blog ini pun lahir. Atas inisiatif sendiri, saya mulai mengukir kata-kata yang moga-moga akan jadi Prasasti atas segala kenangan kami di masa depan. Okeh, singkatnya saat kami akan berpisah, saya baru mulai bikin blog tentang apa yang udah kami jalani (tolol amat yah, mestinya yang beginian dari dulu udah dibikin). Alasannya sih, karena kelewat sibuk dan sekarang baru dapat kesempatan ngerjainnya.
Pertama, meresmikan blog ini sekaligus sebagai penanda eksistensi CanFunk Community di dunia nyata, maupun di jagat maya. CanFunk Exists!!
Kedua, himbauan buat temen-temen CanFunk yang mau berpartisipasi bikin blog ini tambah rame, boleh kok. Kirim apa aja yang bisa kalian pajang (foto, artikel, cerita-cerita pengalaman, diutamakan yang berkaitan dengan CanFunk) Ke e-mail saya : feardha@gmail.com. Nggak usah kuatir soal tata bahasa ,layout, de-el-el, ntar ada kok yang ngerjain.
Ketiga, buat temen-temen tercinta yang bentar lagi mau KECARAT, kalian kasih tau donk, kalau sewaktu-waktu kalian ganti nomor hape. Biar nggak susah menghubungi kalian kalo kita mau bikin-bikin acara. e-mail aja nomor hape baru kalian ke alamat yang udah dikasih diatas.
Langganan:
Postingan (Atom)