By Feardha :
Hupla!!
Hari ke 2, CanFunk langsung ngejajal jalan-jalan di sekitar tempat tinggal kita, Gedongkiwo - MantriJeroN. Sekitar tiga setengah kilo dari sana terletak Istana Negara (jaman dulu), benteng Vredeburg, trus ke utara menuju Malioboro. Yup, jarak kita ke Malioboro nggak jauh-jauh amat. Jaraknya kira-kira sama dengan SMA 1 Selong - SB.
Suatu hal yang paling menonjol sepanjang perjalanan kami adalah bahwasanya aktivitas ekonomi kota ini padat banget. Hampir sepanjang jalan yang kami lalui adalah kios-kios, konter, toko, Bank, warung dan toko hewan piaraan. Yang jelas, letaknya mepet-mepet banget. Kesan 'sesak' jelas langsung tergambar di benak saya. Ada juga komplek perumahan elit yang lingkungannya rada-rada sepi. Maklum, Orka (orang kaya :red) khan jarang banget bersosialisasi.
Cukup menarik untuk diperhatikan, para pedagang makanan, entah Bakso, Soto, Mie Ayam, Babi Guling, ato Bakery yang terbentang di jalan-jalan punya style yang (menurut saya) monoton banget dalam memberi nama tempat usahanya. Mereka selalu memasukkan nama pemiliknya. Misalnya: 'Sate Kucing Paijo', 'Bubur Kacang Amin Botak', 'Bakso Mas Kribo', 'Sampe Soto Kikil Armando' hmm.. ngapain tuh si Armando jualan Soto Kikil, doi khan sibuk syuting telenovela.
Naa.. Beberapa tempat yang kami lalui sempat memberi kesan gimanaaa gitu. Yang pertama, Warung Mbah Darmo. Itu lho, 'kuli canda' yang kerap menghiasi layar kaca.Nggak tau?? Ke Laut aja sono:). Menurut hikayat setempat, warng itu memang benar milik mbah Darmo. Doi dulunya tinggal di sana. Tapi karena jadwal manggung yang padat, si Mbah cabut ke Jakarta.
Kedua, distro milik Shaggy Dog. Nggak kenal juga?? Mati aja;) Sekilas wujudnya mirip mini-distro. Keliatan sempit banget, dalamnya berwarna-warni dengan dominasi warna pink.. Udah deh, kita nggak sedang ngomongin soal interior. Trus, ada juga toko yang jual hewan piaraan (PetShop). Radius beberapa puluh meter aja kita udah bisa dengar gonggongan anjing-anjing yang dijual disana. Ada yang terdengar cute, lainnya galak. Ada juga yang merdu, wah kayak apa yaaaa..
Trus, Malioboro!! Ruas jalan Legendaris ini akhirnya bisa keinjek juga. Di sepanjang jalan berjejer pedagang-pedagang kaos, batik, asesoris, tag, dan.. Tato. Style-nya kaki lima banget. Sempet lirik kiri-kanan, kelihatannya harga yang ditawarkan cukup murah, dibandingkan dengan di Kebon Talo..
Sepulangnya, kami nonton demo yang digelar mahasiswa UGM. Mereka nuntut supaya harga BBM nggak dinaikin. Mereka menggelar aksi sepanjang Malioboro ke Selatan sampai Istana Negara. Khawatir mereka bikin masalah, para polisi yang udah siaga sejak tadi 'menggelar' kawat berduri sepanjang jalan di depan Istana Negara. Beberapa kameramen beraksi meliput kejadian tersebut. Kami sempet berusaha menarik perhatian publik dengan menongkrong di tempat-tempat strategis. Tapi sayang, kayaknya kami bukan merupakan objek yang menarik, dicuekin terus.
Kami pun pulang.. Huuuuh, capek banget deh rasanya berjalan sejauh hampir 7 kilo (bolak-balik). Kehabisan tenaga, kami pun kembali 'terbenam' ke tempat tidur.. Nice Dream CanFunk! Jumpa lagi di edisi berikutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar